Setiap orang ditakdirkan berbeda, tak terkecuali dalam bagaimana
seseorang belajar. Setiap individu memiliki gaya belajar yang berlainan.
Bagi seorang guru, sangat penting mengetahui gaya belajar siswanya
sehingga cara mengajarnya dapat mencapai hasil yang lebih maksimal
dengan menyesuaikan gaya belajar siswa-nya.
Seringkali guru salah menilai jika ada siswa yang tidak bisa duduk
diam dan tenang. Seringkali malah siswa tersebut dianggap nakal. Bisa
saja siswa bertingkah seperti itu karena guru memberikan cara pengajaran
yang tidak sesuai dengan gaya belajar siswa tersebut sehingga dia susah
memahami pelajaran dan menjadi bosan.
Menurut penelitian, ada banyak kategori gaya belajar siswa. Namun,
gaya belajar yang banyak dibicarakan dan akan sedikit dibahas disini ada
tiga yaitu; visual/spatial, auditori/aural dan kinestetik/physical.
1. Gaya Visual/Spatial
1. Gaya Visual/Spatial
Pembelajar gaya visual, lebih suka menggunakan foto, membuat gambar,
bermain warna, dan peta untuk menyampaikan informasi dan berkomunikasi
dengan orang lain. Dia suka membaca, suka menulis, suka mencoret-coret
kertas, lebih menyukai membaca cerita dibandingkan mendengar cerita,
cepat dalam melakukan penjumlahan atau perkalian, pintar dalam mengeja
kata, dan sering mencatat segala yang diperintahkan.
Pembelajar tipe ini dapat dengan mudah memvisualisasikan benda,
rencana dan hasil pikiran mata. Juga memiliki kemampuan yang baik
tentang tata ruang sehingga mudah memahami peta.
Untuk mengajar pembelajar visual, gunakan foto, gambar, warna dan media visual lainnya untuk membantu belajar. Pakai alat tulis (spidol, kapur dll) minimal empat warna.
Banyak menggunakan “kata visual” dalam ungkapan. Contohnya: lihat, gambar, perspektif, visual, dan peta.
Untuk mengajar pembelajar visual, gunakan foto, gambar, warna dan media visual lainnya untuk membantu belajar. Pakai alat tulis (spidol, kapur dll) minimal empat warna.
Banyak menggunakan “kata visual” dalam ungkapan. Contohnya: lihat, gambar, perspektif, visual, dan peta.
Gunakan peta pikiran (mind map) untuk memberikan penjelasan atau
membuat catatan. Gunakan diagram sistem membantu memvisualisasikan
hubungan antara bagian-bagian dari sistem.
Pakailah teknik bercerita tertentu dapat membantu pembelajar tipe ini untuk menghafal materi yang tidak mudah untuk “dilihat”.
Beberapa profesi yang sebagian besar menggunakan gaya visual adalah seni visual, arsitektur, fotografi, video atau film, desain, perencanaan (khususnya yang strategis), dan navigasi.
2. Gaya Auditori/Aural
Pakailah teknik bercerita tertentu dapat membantu pembelajar tipe ini untuk menghafal materi yang tidak mudah untuk “dilihat”.
Beberapa profesi yang sebagian besar menggunakan gaya visual adalah seni visual, arsitektur, fotografi, video atau film, desain, perencanaan (khususnya yang strategis), dan navigasi.
2. Gaya Auditori/Aural
Pembelajar tipe ini suka belajar atau bekerja dengan suara dan musik.
Memiliki sensitifitas dalam nada dan ritme. Biasanya bisa bernyanyi,
memainkan alat musik, atau mengenali suara dari berbagai instrumen.
Musik tertentu memiliki pengaruh kuat ke emosinya.
Untuk pembelajar dengan gaya belajar auditori gunakan banyak suara,
irama dan musik. Bacakan materi menggunakan suara yang keras, membuat
sesi tanya jawab, berdiskusi, sambil mendengarkan musik ataupun bekerja
secara kelompok
Gunakan mnemonic (jembatan keledai) dengan ritme menarik atau jingle lagu untuk menghafalkan sesuatu.
Gunakan mnemonic (jembatan keledai) dengan ritme menarik atau jingle lagu untuk menghafalkan sesuatu.
Perlu pemanfaatan konten yang menggunakan suara dalam asosiasi dan
visualisasi. Misalnya suara binatang ketika belajar mengenai biologi,
suara mesin ketika belajar kecepatan di fisika dll.
3. Gaya Kinestetik/Physical
3. Gaya Kinestetik/Physical
Gaya Belajar ini lebih banyak belajar melalui melakukan sesuatu secara langsung (bergerak, bekerja dan menyentuh)
Siswa yang memiliki gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan melakukan suatu aksi yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingat atau memahami sesuatu.
Siswa yang memiliki gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan melakukan suatu aksi yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingat atau memahami sesuatu.
Pembelajar kinestetik tak tahan duduk berlama-lama mendengarkan
pelajaran dan merasa bisa belajar lebih baik jika prosesnya disertai
kegiatan fisik. Kelebihannya, mereka memiliki kemampuan
mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak
tubuh (athletic ability). Tak jarang, siswa yang cenderung memiliki
karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara
menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau
memahami fakta.
Pembelajar karakteristik ini dianjurkan untuk belajar melalui
pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga, seperti bekerja di
lab atau belajar di alam atau sambil bermain. Perlu juga secara berkala
mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah waktu
belajarnya.
Usahakan membuat sesi pembelajaran yang melibatkan kegiatan fisik seperti drama, membaca puisi, atau permainan sederhana.
Usahakan membuat sesi pembelajaran yang melibatkan kegiatan fisik seperti drama, membaca puisi, atau permainan sederhana.