Selasa, 12 Juni 2012 0 komentar

Periode Emas Pertumbuhan Otak



Kita sering mendengar tentang periode emas pertumbuhan otak (brain growth spurt) saat kita mempelajari tentang tumbuh kembang otak balita. Apakah sebenarnya periode emas pertumbuhan otak itu? Mari kita pelajari lebih dalam lagi.

Periode emas pertumbuhan otak adalah tahap yang paling cepat dan paling kritis dalam perkembangan otak. Saat ini terjadi pada trimester ketiga kehamilan dan selesai diantara ulang tahun kedua dan ketiga seorang anak.
Di masa ini, pertumbuhan otak anak Anda sangat rapuh akan konsekuensi yang merugikan dari malnutrisi. Penelitian menunjukkan bahwa jika jumlah sel otak yang tepat tidak berkembang di masa ini, kekurangan secara permanen dapat terjadi. Oleh karena itu, masa periode emas pertumbuhan otak adalah kesempatan ‘sekali seumur hidup’ bagi otak anak Anda untuk berkembang sesuai dengan potensinya. Sebab itulah, di masa periode emas pertumbuhan otak ini, sangat penting untuk memberikan anak Anda nutrisi yang mereka butuhkan untuk perkembangan otak mereka.


Agar otak tumbuh optimal, kebutuhan tubuh anak akan nutrisi khususnya nutrisi yang membantu meningkatkan pertumbuhan otak seperti DHA, AA, Sphingomyelin dan Sialic Acid harus dipenuhi. Selain itu, fungsi otak juga dipengaruhi oleh kemampuannya untuk menyerap dan mengolah inforamsi. Terdapat dua asam amino yang berperan penting dalam proses penyerapan dan pengolahan informasi di dalam otak, yaitu Tyrosine dan Tryptophan. Tyrosine merupakan prekursor neurotransmitter catecholamines yang membantu meningkatkan penyerapan informasi. Tryptophan adalah prekursor neurotransmitter serotonin yang berfungsi penting dalam meningkatkan kualitas tidur, dimana tidur merupakan fase penting untuk memproses informasi di dalam otak.

Daftar Pustaka:
0 komentar

Bagaimana Otak Bayi Anda Berkembang ?



Untuk mengetahui tentang perkembangan anak, kita harus tahu terlebih dahulu bahwa salah satu bagian terpenting yang sangat mempengaruhi seluruh pertumbuhan fungsi tubuh adalah otak. Otak merupakan pemegang kontrol utama seluruh pekerjaan tiap-tiap organ tubuh.
Dengan mengetahui apa yang sedang terjadi di dalam perkembangan otak anak anda, anda akan lebih mudah memahami setiap perilaku anak anda, karena segala sesuatu yang dilakukan olehnya menunjukkan bagian dan tingkatan pertumbuhan otak anak anda yang sedang berkembang.
Kita semua perlu bersyukur kepadaNya, karena kita dilahirkan di abad modern ini, dimana telah banyak penemuan-penemuan yang sangat berguna bagi umat manusia. Penemuan besar tersebut salah satunya adalah tentang perkembangan dan cara kerja otak yang terjadi pada masa-masa awal kehidupan seorang anak.
Pada akhir abad 20 yang lalu, para ahli saraf telah menghasilkan penemuan besar dalam perkembangan otak bayi. Para ahli tersebut berhasil mengetahui bahwa cara kita berinteraksi dengan anak kita dan pengalaman yang didapatkannya pada awal masa kehidupannya akan memberikan pengaruh yang sangat besar pada perkembangan mental anak, kemampuan belajar anak, serta bagaimana anak akan tumbuh dan berkembang pada masa yang akan datang.
Para ilmuwan tersebut menemukan bahwa dalam perkembangan otak anak, cara orangtua mengasuh dan memberi perhatian kepada anak ternyata memberikan pengaruh yang jauh lebih besar dari yang diperkirakan semula.
 
Daftar Pustaka:
0 komentar

Semakin Optimis, Otak Semakin Cerah



DAERAH yang jauh di belakang mata itu menjadi aktif ketika orang berpikir mengenai hal baik yang terjadi di masa depan. Semakin optimis seseorang, area itu semakin cerah. Itu tampak dalam pemindaian otak sebagaimana dilaporkan ilmuwan dalam studi kecil yang dipublikasi secara online di The Journal Nature.

Bagian sama dari otak yang disebut rostral anterior cingulate cortex (rACC) kelihatan mengalami gangguan ketika orang depresi, demikian kata Elizabeth Phelps dari New York University dan Tali Sharot of University College London yang ikut dalam penelitian itu.

Para ahli dalam penelitian itu melakukan pemindaian MRI (Magnetic Resonance Imaging) terhadap 15 orang ketika mereka sedang memikirkan kemungkinan di masa depan. Ketika partisipan memikirkan soal kejadian baik, baik rACC maupun amigdala yang terlibat dalam respon emosi dan ketakutan diaktifkan. Namun, korelasi dengan optimisme terbesar ada pada cingulate cortex.

“Studi yang sama juga menemukan bahwa orang cenderung berpikir bahwa kejadian bahagia sudah dekat dan terlihat lebih jelas dibandingkan kejadian jelek, bahkan ketika mereka tak punya alasan untuk mempercayainya,” sebut Phelps. Psikolog sudah lama menyebut itu sebagai bias optimisme, tetapi studi terbaru memberikan detail-detail baru.


Ketika para peneliti meminta subjek untuk berpikir mengenai 80 kejadian berbeda di masa depan yang mungkin baik, buruk atau netral, mereka kesulitan berpikir negatif atau bahkan netral mengenai masa depan.

“Contohnya, ketika diminta memikirkan potongan rambut di masa depan, orang membayangkan potongan rambut terbaik dalam hidup mereka, bukannya potongan rambut biasa,” kata Phelps.

“Studi itu dinilai masuk akal dan menarik bersama-sama bagian baru dan berbeda dari riset soal optimisme dan otak,” kata Dan Schacter, profesor psikologi dari Harvard University yang tak tergabung dalam penelitian itu.

Sebenarnya membiarkan otak untuk berpikir optimis itu merupakan hal baik. “Sebab jika Anda pesimis mengenai masa depan, Anda tak akan termotivasi melakukan tindakan,” kata Phelps.

Daftar Pustaka:
http://mengenal-otak.blogspot.com/2009/05/semakin-optimis-otak-semakin-cerah.html 
0 komentar

Kiat agar Otak Tetap Tajam Sampai Tua



Saat memasuki usia 30-an, kemampuan berpikir seseorang bisa saja mulai menurun. Bahkan menginjak usia 60-an, penuaan sel-sel saraf dalam otak tak bisa terhindarkan, sehingga kerap memicu terjadinya kepikunan atau demensia.

Meski proses penuaan ini tidak dapat dihindari, namun ada upaya yang dilakukan supaya kepikunan dapat dihindari atau setidaknya ditunda. Menurut para ahli, kepikunan dapat dihindari dengan membiasakan gaya hidup sehat dan melakukan stimulasi kognitif agar sel-sel otak terus aktif. Dengan begitu, sel-sel saraf akan terus menghasilkan zat neurotransmitter yang dibutuhkan otak.

Nah..supaya kemampuan otak Anda terpelihara sampai tua. Ada baiknya Anda melakukan beberapa aktivitas di bawah ini disesuaikan dengan usia.

Usia 30-an:

Flossing setiap hari :
Kebiasaan menyukai permen dan melupakan flossing ada kesamaannya. Keduanya sama-sama berkontribusi menimbulkan plak pada gigi, dan juga ternyata sangat buruk pada otak anda.

“Plak di antara gigi dapat menyebabkan reaksi imun yang dapat menyerang arteri, sehingga tak dapat mengirim nutrisi yang vital ke sel otak,” ucap Michael Roizen, MD, penulis YOU-The Owner’s Manual: An Insider’s Guide to the Body that Will Make You Healthier and Younger. Lalu apa solusinya? Lakukan flossing setiap hari saat mengawali aktivitas di pagi hari.


Makan ikan :
Tengoklah ke laut untuk memberi "makan" otak Anda makan. DHA, sejenis asam lemak omega 3 yang dapat ditemukan di salmon, ikan trout, dan beberapa makanan fortifikasi, seperti yoghurt dapat meningkatkan daya ingat anda.

“DHA menurunkan peradangan arteri dan meningkatkan perbaikan lapisan pelindung di sekitar saraf, “ kata Dr. Roizen. “Hasilnya, berkaitan dengan umur, berkurangnya penurunan ingatan, berkurangnya penyakit Alzheimer, depresi, dan pikiran yang lebih cepat.”



Usia 40-an

Curi mainan Si Kecil :
Ada versi baru Kubus Rubik yang pernah anda cintai sewaktu kecil. Bentuknya tiga dimensi seperti 360 derajat dan ini sangat baik untuk otak di setiap umur, karena dapat mempertajam kemampuan menyelesaikan masalah, ucap ahli psikologi saraf, Karen Spangenberg Postal, PhD, yang juga presiden Massachusetts Psychological Association.

Kuncinya : Saat anda bermain, anda bekerja dengan memori, strategi dan ketrampilan spasial yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan otak. Bagaimana kalau anda frustasi bermain Kubus? Jangan khawatir: setiap permainan yang menuntut anda berpikir akan sangat membantu.

Sempatkan olahraga :
Paculah detak jantung anda tiga kali dalam seminggu selama 20 menit. Bahkan hanya dengan berjalan kaki, akan memasok otak Anda dengan oksigen dan membantunya menumbuhkan sel baru.

"Latihan aerobik dua hingga tiga kali sama efektifnya seperti aktivitas latihan otak,” ucap Sam Wang, PhD, Professor ilmu saraf di Princeton University dan penulis Welcome to Your Brain: Why You Lose Your Car Keys but Never Forget How to Drive dan Other Puzzles of Everyday Life.

Tak masalah jika anda tak punya waktu untuk ke gym pada akhir minggu.
Penelitian terbaru menunjukkan, olahraga sedang hingga berat meski
hanya sekali seminggu (misalnya joging akhir pekan) dapat membuat
anda 30 persen mempertahankan fungsi kognitif anda seperti usia anda.

Mulailah klub bridge :
Jika Anda bosan dengan klub buku dan lelah dengan pesta malam, permainan kartu bridge cepat dianjurkan oleh para dokter. Kombinasi strategi dan memori pada bridge menantang otak untuk mempelajari informasi baru dan melatih sel-sel sehingga tidak mati, ucap Dr Postal. Bersosialisasi sambil bermain kartu pun memberi penyegaran bagi otak, yang tak dapat ditawarkan pada permainan solo.

Umur 50an ke atas

Pakailah sumpit
Penelitian menunjukkan bahwa dengan melibatkan sel-sel saraf di ujung jari secara langsung merangsang otak Anda," kata Maoshing Ni, PhD, penulis Second Spring: Dr. Mao’s Hundreds of Natural Secrets for Women to Revitalize and Regenerate at Any Age.

Memakai sumpit, merajut, atau bermain dengan pen atau pensil di antara jemari anda, dapat membantu otak dengan meningkatkan peredaran darah.

Bermain video game
Anda tak perlu merasa terlalu tua bermain Wii atau permainan lainya yang melatih otak.”Saat ada sesuatu yang baru dalam video game, anda akan merangsang berbagai bagian otak yang biasanya tidak anda gunakan dari hari ke hari," kata Reon Baird, PhD, ahli psikologi saraf dari Long Beach Memorial Medical Center.

Hati-hati dengan Obat-obatan
Hati-hati menggunakan pil tidur atau penghilang rasa sakit. Penelitian di Clinical Interventions in Aging menunjukkan obat-obatan tanpa resep dapat menyebabkan “kerusakan kognitif” seperti kebingunan pada orang paruh baya. Obat yang dikenal sebagai diphenhydramine (banyak terdapat pada obat alergi dan penghilang rasa sakit pada malam hari) memiliki efek “anticholinergic”, yang memblok hubungan antar sel saraf.

Daftar Pustaka:
http://mengenal-otak.blogspot.com/2009/12/kiat-agar-otak-tetap-tajam-sampai-tua.html 
0 komentar

Gelombang Otak








Brainwave management adalah adalah suatu konsep keterampilan untuk mengatur gelombang otak manusia yang paling sesuai dengan aktivitasnya sehingga bisa mencapai hasil yang optimal.
Bila direkam dengan alat perekam gelombang otak, EEG (Elektroensefalogram), otak memancarkan gelombang sesuai kondisi jiwa seseorang. Gelombang otak tersebut dibagi menjadi :

1. Beta ( 14 - 100 Hz).
dalam frekuensi ini seseorang sedang dalam kondiisi terjaga atau sadar penuh dan didominasi oleh logika. Saat seseorang berada di gelombang ini, otak (kiri) sedang aktif digunakan untuk berpikir, konsentrasi, dan sebagainya. Sehingga gelombangnya meninggi. gelombang tinggi ini merangsang otak mengeluarkan hormon kortisol dan norepinefrin yang menyebabkan cemas, khawatir, marah, dan stress. Akibat buruknya, beberapa gangguan penyakit mudah datang jika kita terlalu aktif di gelombang ini.

2. Alfa ( 8 - 13,9 Hz)
Seseorang yang sedang rileks, melamun atau berkhayal gelombang otaknya berada dalam frekuensi ini. Kondisi ini merupakan pintu masuk atau keluarnya potensi dari alam bawah sadar anda. Anak-anak balita selalu berada dalam kondisi alfa. Itu sebabnya mereka mampu menyerap informasi secara cepat.
Dalam kondisi ini, otak memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasa tenang, nyaman dan bahagia. Gelombang alfa akan membuat imunitas tubuh meningkat, pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung menjadi stabil, dan kapasitas indra kita meningkat.
Kegiatan yang biasanya menimbulkan gelombang alfa ialah seperti pada saat kita selesai buang air besar atau terbangun pada sepertiga malam terakhir. Itulah sebabnya mengapa umat islam mewajibkan umatnya shalat pada waktu-waktu etrsebut mengingat besarnya potensi pikiran untuk menerima ide dan masukan yang datang tanpa adanya hambatan.

3. Theta (4-7,9 Hz)
Pancaran frekuensi ini menunjukkan seseorang sedang dalam kondisi mimpi. Dalam kondisi ini, pikiran bisa menjadi sangat kreatif dan inspiratif. Seseorang akan menjadi khusyuk, rileks, pikiran hening dan intuisi pun muncul. Ini semua terjadi karena otak mengeluarkan hormon melatonin, catecholamine dan AVP ( Arginine vasopressin).

4. Delta ( 0,1 - 3,9 Hz)
Frekuensi terendah ini muncul saat seseorang tertidur pulas tanpa mimpi, tidak sadar, tak bisa merasakan badan, dan tidak berpikir. Di gelombang ini otak mengeluarkan HGH (Human Growth Hormone/ hormon pertumbuhan) yang bisa membuat orang awet muda. Bila seseorang tidur dalam keadaan Delta yang stabil, kualitas tidurnya sangat tinggi. Meski hanya beberapa menit, ia akan bangun dengan tubuh tetap merasa segar.

Daftar Pustaka:
http://mengenal-otak.blogspot.com/2010/05/mengenal-gelombang-otak-kita.html 
 
;