1. Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik
pada Bayi
·
Pola
pertumbuhan
Proporsi
terbesar dari tubuh adalah kepala selama perkembangan prenatal dan bayi yang
baru lahir. Dimana kepalanya memiliki
¼ dari ukuran tubuhnya.
Ada
2 jenis pola pertumbuhan:
Ø Cephalocaudal
Urutan dimana yang pertama kali tumbuh dan
berkembang itu selalu terjadi di bagian atas, yaitu kepala dan secara bertahap
berkembang ke bagian bawah. Pola yang
sama juga terjadi di area kepala karena bagian atas kepala , sperti otak dan
mata tumbuh lebih cepat daripada bagian rahang.
Perkembangan motorik secara umum memakai prinsip cephalocaudal, misalnya seorang bayi
melihat objek sebelum mereka dapat mengontrol tubuhnya, kemudian mereka bisa
menggunakan tangan mereka sebelum bisa merangkak dan berdiri.
Ø Proximodistal
Urutan dimana pertumbuhan dimulai dari bagian tengah
tubuh ke bagian luar tubuh. Misalnya bayi bisa mengontrol lengan mereka sebelum mengontrol tangan dan jari, tahap
selanjutnya mereka bisa mengontrol tangan
dan kemudian jari-jari mereka.
·
Tinggi
dan berat bayi
Rata- rata di Amerika bayi lahir dengan tinggi 20
inci dan berat 7,5 pon. 95% bayi yang
lahir pada waktunya memiliki berat seki tar
5,5 – 10 pon dan panjang 18 – 22
inci. Laki-laki cenderung lebih panjang dari perempuan , dan anak sulung
cenderung memiliki berat lebih kecil dibanding anak berikutnya.
Di beberapa hari pertama bayi kehilangan berat badan
sekitar 10% dari keseluruhan berat badannya, terutama kehilangan cairan.
Berat badan mereka mulai meningkat kembali pada saat
hari ke-5 dan umumnya kembali ke berat setelah lahir saat hari ke -10 sampai
14. Kemudian mereka tumbuh dengan pesat. Pada usia 4 bulan, berat badan mereka mencapai
2x lipat dan mencapai 3x lipat ketika berumur 1 tahun.
Tinggi bayi bertambah sekitar 1 inci selama satu tahun pertama,dan
kira-kira bertambah 1,5 kali dari panjang saat kelahiran di usia satu
tahun.Ketika mereka berumur 2 tahun, berat mereka mencapai 26 – 32 pon. Setelah
tahun kedua ini, berat bayi bertambah ¼ - ½ pon per bulan, dan mereka memiliki
1/5 berat orang dewasa. Tinggi mereka juga mencapai 32 – 35 inci, dimana hampir
½ dari tinggi orang dewasa.
·
Perkembangan
otak bayi
Berat otak
bayi baru lahir adalah sekitar ¼ dari berat otak ketika dewasanya. Ketika
berumur 2 tahun berat otak berubah menjadi ¾ dari otak ketika dewasa. Pada usia
6 tahun, otak hampir seukuran dengan otak orang dewasa, tetapi pertumbuhan dan
perkembangan fungsionalnya bergantung pada gizi yang benar seperti protein, zat
besi,iodin,zinc,vit A, B6, dan asam folat.
Ø Bagian- bagian otak
1.
Cerebrum
(otak besar)
Merupakan
bagian otak yang paling besar. Pada otak besar terdapat hemispher. Spesialisasi
dari hemispher disebut lateralisasi,
yaitu kecenderungan satiap belahan otak untuk memiliki fungsi khusus.
a.
Hemispher
kiri
Berperan pada bahasa dan pemikiran logis
b.
Hemispher
kanan
Berperan mengatur fungsi spasial dan visual,
misalnya: menulis, membaca peta
Kedua
hemispher ini dihubungkan dengan jaringan lentur dan kuat, yaitu korpus
kalosum, yang membuat keduanya dapat berbagi informasi dan berkoordinasi .
2.
Cerebelum
( otak kecil )
Berfungsi
mempertahankan keseimbangan dan koordinasi motorik.
3.
Batang otak
Bertanggung
jawab terhadap berbagai fungsi tubuh dasar
seperti bernapas, detak jantung, suhu tubuh, siklus tidur.
Ada 4 area utama
di otak yang biasa dinamakan dengan lobus:
v Lobus
frontal, berperan pada proses berpikir dan asosiasi mental, dan respon motorik.
v Lobus
oksipital, berperan dalam penglihatan.
v Lobus
temporal, berperan dalam pendengaran, bahasa, dan ingatan.
v Lobus
parietal, berperan dalam perhatian, kontrol gerakan dan konsep ruang.
Ø Sel saraf
Ada
dua tipe serabut pada sel saraf, yaitu akson dan dendrit. Akson berperan
membawa sinyal dari badan sel untuk diteruskan ke dendrit, sedangkan dendrit
menerima impuls dari akson untuk diteruskan ke badan sel lainnya. Akson berakhir di sebuah terminal yang
disebut dengan neurotransmitter yang terdapat pada sinaps. Interaksi kimia yang
terjadi di sinaps akan menghubungkan akson dengan dendrit. Pada sel saraf juga
terdapat selubung mielin. Selubung mielin merupakan lapisan yang menyelubungi
akson, terdiri dari sel-sel lemak.
Ada dua hal yang terjadi pada sel saraf di
tahun pertama setelah kelahiran, pertama terjadi mielinasi yaitu pembungkusan
axon dengan sel lemak agar impuls berjalan lebih cepat. Kedua konektivitas
antar sel saraf meningkat, munculnya sel-sel saraf baru,dendrit-dendrit semakin
bertambah dan koneksi sinap antara akson dan dendrit pun meningkat.
Awalnya
, otak memproduksi lebih banyak sel saraf dan sinaps dari yang dibutuhkannya. Neuron dan sinaps
yang tidak digunakan atau tidak berfungsi dengan baik akan mati. Proses sel
mati atau pemangkasan sel berlebihan dimulai selama masa prenatal dan terus
berlangsung setelah kelahiran, ini berguna untuk membantu menciptakan sistem
saraf yang lebih efisien.
Jumlah
sinaps mencapai puncak saat berusia 2 tahun dan eliminasi mereka terus
berlangsung sampai remaja. Saat beberapa neuron mati, yang lain terus
membentuk, bahkan selama masa dewasa.
Ø Mielinasi
Mielinasi
ialah proses melindungi jalur saraf dengan zat lemak yang membuat komunikasi
antar sel (impuls) lebih cepat. Proses mielinasi dimulai sejak masa prenatal
dan berlanjut setelah kelahiran. Jalur terkait dengan sentuhan dan panca indera
dimielinasi saat lahir. Mielinasi terhadap jalan visual yang lebih lambat
matangnya dimulai saat kelahiran dan berlangsung sampai 5 bulan pertama.
Jalur yang terkait dengan pendengaran telah
melakukan mielinasi lebih awal, bahkan di 5 bulan kehamilan, tetapi proses ini
tidak akan lengkap sampai usia 4 tahun. Bagian korteks yang mengendalikan
perhatian dan ingatan tidak sepenuhnya dimielinasi sampai dewasa muda.
Mielinasi dari hipokampus, strukrur dalam lobus temporal yang berperan penting
dalam ingatan, terus meningkat setidaknya sampai usia 70 tahun.
Ø Pembentukan otak : Peran pengalaman
Sebelum
kelahiran otak tumbuh dengan pola yang sudahdi tentukan secara genetik dan tidak dapat diubah, tetapi setelah
kelahiran otak dibentuk berdasarkan pengalaman, apalagi pengalaman-pengalaman
dini karena korteks tumbuh dengan cepat dan mengorganisasi diri sendiri.oleh
karena itu, pengalaman masa dini dapat memiliki efek jangka panjang terhadap
kapasitas dari sistem saraf pusat untuk
belajar dan menyimpan informasi.
Kemampuan berubah atau pembentukan otak melalu pengalaman ini disebut
dengan plastisitas. Plastisitas
terus berlanjut sepanjang hidup seiring perubahan neuron dalam ukuran dan
bentuk untuk respon terhadap pengalaman.
Tidur
(Sleep)
Bayi tidur lebih banyak
dibandingkan masa sekarang (Sadeh,2008; Taveras, 2008). Kebanyakan bayi yang
baru lahir tidur dalam rentang waktu 16 sampai 17 jam per hari, tetapi bayi
yang baru lahir mempunyai variasi yang berbeda dalam berapa banyak waktu tidur mereka.
Jaraknya dari 10-21 jam/hari. Bayi juga mempunyai variasi dalam waktu khusus
untuk tidur dan pola tidur mereka. Meskipun jumlah total waktu yang dihabiskan tidur masih belum konsisten,
bayi mungkin bisa mengubah jam tidurnya dari 7-8 jam beberapa kali/hari menjadi
sedikitnya hanya 3-4 jam/hari. Usia 1 bulan, bayi di sudah mulai tidur lebih lama di
malam hari. Usia 4 bulan, pola tidur mereka sudah mendekati pola tidur orang
dewasa, menghabiskan waktu tidur di malam hari dan sebagian besar terjaga di siang hari (Sadeh, 2008).
Apa yang membuat bayi sering terbangun di malam hari
? Sebuah penelitian terbaru tentang
bayi berusia 9 bulan mengungkapkan bahwa biasanya bayi
terbangun di malam hari berkaitan dengan faktor intrinsik seperti sepanjang
hari menangis dan rewel, dan faktor ekstrinsik seperti menjadi tertekan ketika dipisahkan dari ibunya, ingin menyusui, dan tidur bersama
(DeLeon & Karraker, 2007).
REM Sleep
Pada REM sleep, mata berkedip pada kelopak mata yang
menutup, sedangkan pada non REM sleep gerakan mata ini tidak terjadi dan tidur
lebih tenang. Seiring dengan berkembangnya bayi ke masa dewawa, menghabiskan
seperlima dari sepanjang malam dalam kondisi REM sleep, dan itu biasanya
menghilang satu jam setelah non REM sleep.
Bagaimanapun juga setengah dari dari pola tidur bayi
adalah REM sleep, dan bayi sering memulai tidur mereka dengan REM sleep
daripada nonREM sleep. Sebagian besar waktu pada bayi dikuasai oleh REM sleep
dibanding poin-poin lain dalam kehidupan mereka. Pada usia 3 bulan, persentasi waktu yang mereka habiskan pada REM
sleep jatuh sekitar 40%, dan REM sleep tidak lagi mengawali siklus tidur
mereka.
Mengapa bayi menghabiskan banyak waktu pada REM
sleep? Bayi menghabiskan waktu lebih banyak dibanding orang dewasa pada saat
REM sleep, Kita tidak tahu apakah bayi bermimpi atau tidak, karena mereka tidak
memiliki cara untuk mengungkapkan mimpi mereka.
Tidur
Bersama
Pola
tidur pada bayi baru lahir bervariasi dari budaya ke budaya. Biasanya bayi baru
lahir tidur di dalam boks bayi pada ruangan yang sama dengan orangtua mereka
atau dipisahkan dalam ruangan yang berbeda. Pada beberapa budaya bayi tidur
dengan ibu mereka selama masa menyusui, setelah itu mereka tidur dengan saudara
selama masa kanak-kanak (Walker, 2006). Apapun pengaturan pola tidur itu,
disarankan agar tempat tidur dapat memberikan kenyamanan pada bayi dan
boksnya memiliki penyangga di setiap sisi.
Tidur bersama adalah masalah yang sedang
diperdebatkan oleh para ahli (Sadeh, 2008). Menurut beberapa pakar anak, tidur
bersama memberikan beberapa manfaat: dapat mempermudah pemberian ASI dan dapat
memberikan respon yang cepat ketika bayi menangis, dan memungkinkan ibu untuk
lebih mudah memprediksi bahaya jika terjadi perhentian pernapasan pada bayi
(Pelayo & others, 2006). Beberapa para ahli merekomendasikannya, meskipun
ada pihak lain yang menentang (Mitchell, 2007; Newton & Vandeven, 2006).
The American Academy of Pediatrics Task Force on Infant Positioning and SIDS
(AAPTFIPS) (2000) menentang tidur bersama karena tidur bersama dapat
menimbulkan resiko kematian bayi karena terhimpit oleh ibunya sendiri.
Riset study terbaru telah menemukan bahwa tidur
bersama berhubungan erat dengan Sudden Infant Death Syndrome (SIDS), khususnya
pada orangtua yang merokok, sedang mabuk, atau terlalu capek (Baddock &
others, 2007).
SIDS
Sudden
Infant Death Syndrome (SIDS) adalah sebuah kondisi dimana bayi berhenti
bernafas, biasanya terjadi sepanjang malam, tanpa sebab yang jelas. Resiko SIDS tertinggi dialami pada usia 2-4 bulan (Centers for
Disease Control and Prevention, 2008).
Sejak 1992,
The American Academy of Pediatrics (AAP) telah merekomendasikan
bahwa bayi seharusnya ditidurkankan
dengan posisi telentang untuk mengurangi risiko SIDS, dan frekuensi tidur pada bayi cenderung
dikurangi (AAPTFIPS, 2000). Para peneliti telah menemukan bahwa resiko SIDS menurun ketika bayi
tidur telentang daripada posisi tengkurap atau menyamping (Keens &
Gimmill, 2008; Sharma, 2007).
Diantara alasan yang diberikan
faktor risiko tertinggi adalah SIDS
dapat merusak stimulasi
bayi pada saat tidur dan membatasi kemampuan bayi untuk menelan secara
efektif (Keens & Gimmill,2008). Selain karena posisi tidur yang salah, di
temukan juga beberapa faktor yang menyebabkan resiko SIDS. Diantaranya adalah
sebagai berikut :
·
SIDS cenderung terjadi pada bayi yang menggunakan dot saat mereka
tidur (Li & others, 2006).
·
Bayi yang berat badan saat
lahirnya rendah sekitar 5-10 kali lebih cenderung terkena resiko SIDS dibandingkan
bayi yang lahir dengan berat normal (Horne & others, 2002).
·
Bayi yang mempunyai saudara yang
telah meninggal karena SIDS mempunyai 2-4 kali kecenderungan meninggal
dengan alasan yang sama (Lenoir, Mallet, & Calenda,2000).
·
6% dari bayi yang menderita sleep
apnea, mengalami kesulitan dalam bernafas akibat saluran pernapasan yang
tersumbat, biasanya sampai 10 detik atau lebih lama, meninggal karena SIDS
(McNamara & Sulliva, 2000)
Nutrisi
Sejak dilahirkan hingga berusia 1 tahun, 50% dari bayi
umumnya mengalami peningkatan berat dan tinggi badan 3 kali lipat dari semula.
Kebutuhan
Nutrisi
Perbedaan kebutuhan bayi dalam hal asupan nutrisi
mereka, struktur tubuh, tingkat pertumbuhan, dan pola aktivitas membuat
kebutuhan nutrisi setiap individu sulit dipastikan (Burns & others ,2008
;Wardlaw & Smith, 2009). Bagaimanapun, karena orang tua membutuhkan
panduan, ahli nutrisi merekomendasikan agar bayi mengkonsumsi kira-kira 50
kalori /hari dikalikan setiap pon berat tubuh mereka- dua kali lebih banyak
dari kebutuhan orang dewasa / pon berat tubuh mereka.
Sejumlah perkembangan bayi mengubah beberapa hal,
seperti: kebiasaan makan bayi pada tahun pertama pertumbuhan mereka (Black
& Hurley, 2007). Seiring dengan
kemampuan motorik bayi berkembang,mereka berubah dari mengisap ASI atau
susu formula ke arah mengunyah dan menelan dengan makanan yang setengah padat
dan lebih kompleks.Karena kontrol motorik mereka yang meningkat pada tahun
pertama, mereka mengalami masa transisi dari disuap menjadi makan sendiri.”Pada
akhir tahun pertama mereka ,anak-anak telah dapat duduk,bisa mengunyah dan
menelan makanan padat dan mereka memasuki tahap transisi dimana makanan mereka
mengikuti pola makanan keluarga (Black & Hurley ,2007, p.1). Dalam hal ini
bayi membutuhkan diet yang termasuk keanekaragaman dalam makanannya khususnya
buah dan sayuran.
Pengasuh memainkan
peran yang sangat penting dalam perkembangan
awal dari pola makan bayi (Bolling & Daniels,
2008;Chatoor & Macaoay, 2008;Farrow & Blissett, 2008). Pengasuh yang tidak sensitif
terhadap perubahan perkembangan akan kebutuhan nutrisi bayi , pengasuh
yang lalai, dan kondisi kemiskinan dapat menimbulkan masalah makan pada bayi (Black & Lozoff,
2008).
Sebuah studi nasional terhadap lebih dari 3000 anak
usia 4 s/d 24 bulan yang dipilih secara acak menunjukkan bahwa banyak orangtua
di Amerika tidak memberi bayi mereka makan buah-buahan dan sayuran yang cukup
melainkan memberikan makan junk food
terlalu banyak (Fox & Others, 2004). Sepertiga dari bayi tidak makan
sayuran dan buah-buahan malahan lebih sering mengkonsumsi kentang goreng, dan
hampir setengah dari usia 7 sampai 8 bulan, bayi diberi makan makanan pencuci
mulut, permen atau minuman yang manis.Pada usia 15 bulan kentang goreng menjadi
makanan yang umum dikonsumsi bayi.
Sebuah analisis pada tahun 1980 3,4 % bayi di Amerika
yang berusia kurang dari 6 bulan mengalami obesitas yang pada tahun 2001
meningkat menjadi 5,9% (Kim & others, 2006). Di samping memakan terlau
banyak kentang goreng, minuman manis dan permen, faktor lain yang dapat
menimbulkan obesitas bayi adalah penambahan berat badan ibu pada waktu hamil
dan apakah bayi mengkonsumsi ASI atau susu formula.
Menyusui ASI Vs
botol susu
Pada usia 4 sampai 6 bulan ASI ataupun susu formula
menjadi sumber nutrisi bagi bayi.Sebuah konsensus yang berkembang menyatakan
bahwa susu ASI lebih baik dari susu formula terhadap perkembangan kesehatan
bayi (Hosea Blewett & Others, 2008; Lawrence, 2008).
Manfaatnya bagi anak
·
Gastrointestinal infections.Bayi yang mengkonsumsi ASI memiliki
resiko yang lebih rendah terhadap infeksi saluran pencernaan.
·
Lower Respiratory Tract Infections.Bayi yang mengkonsumsi ASI memiliki
resiko yang lebih rendah terhadap infeksi saluran pernapasan..
·
Asma. Hasil
penelitian yang dilakukan America Academy of Pediatrics menyimpulkan bahwa
pemberian ASI eksklusif selama 3 bulan pertama pada bayi akan melindunginya
terhadap kemungkinan terkena asma, tetapi apakah itu
dapat mencegah
asma
pada
anak yang lebih tua
masih
belum dapat dipastikan (Greer & Others, 2008).
·
Otitis media.Bayi yang mengkonsumsi ASI mempunyai resiko yang kecil mengidap infeksi
saluran telinga tengah.(Rovers,de Kok, & Schilder, 2006)
·
Overweight & Obesity.Bukti yang nyata mengindikasikan
bahwa bayi-bayi yang mengkonsumsi ASI memiliki kecenderungan yang rendah
menderita obesitas dalam masa kanak-kanak, remaja dan dewasa (Moschonis
Grammatikaki & Manios, 2008)
·
SIDS. Bayi yang mengkonsumsi ASI memiliki
kecenderungan yang rendah untuk mengalami SIDS (Alm, Lagercrantz, &
Wennergen, 2006).
Dalam hasil
penelitian skala besar, tidak ada bukti yg konklusif yang ditemukan yang
menyatakan bahwa dengan menyusui ASI, akan mengembangkan kognitif anak-anak dan
sistem kardiovaskularnya (Agency for Healthcare Research and Quality, 2007).
Manfaatnya menyusui bagi kesehatan Ibu :
·
Breast cancer, bukti nyata mengidentifikasikan, ibu yang menyusui bayinya sendiri memiliki resiko yang rendah menderita
kanker payudara (Shema & others, 2007).
·
Ovarian cancer, penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui bayinya
sendiri mempunyai resiko yang kecil menderita kanker ovarium ( Jordan &
others, 2008).
·
Type 2
diabetes
Beberapa
pembuktian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui bayinya sendiri mempunyai
kemungkinan yang kecil menderita mengalami type 2 diabetes (Ip & others,
2007).
Sebuah
penelitian akhir membuktikan bahwa ibu yang menyusui bayinya sendiri mempunyai
kemungkinan yang rendah menderita metabolic syndrome (gangguan seperti
obesitas, hipertensi, dan resistansi insulin dalam kehidupan mereka (Ram &
others, 2008).
Wanita mana yang kurang suka memberikan ASI ? Mereka
adalah ibu yang bekerja sepanjang hari di luar rumah, ibu-ibu yang berusia
dibawah 25 tahun, ibu yang tidak berpendidikan tinggi, dan ibu-ibu yang
berpenghasilan rendah (Merewood & others, 2007). Umumnya, ibu-ibu yang
kembali bekerja pada tahun pertama bayi menggunakan pompa ASI untuk mengekstrak
ASI mereka sehingga bisa disimpan untuk lain waktu bagi bayi mereka ketika
mereka sedang sibuk.
MALNUTRISI PADA BAYI
Pemberian ASI yang lebih awal bagi bayi
yang mana sumber nutrisinya belum cukup memadai ataupun susu formula yang tidak cocok dan tidak
bersih, dapat menyebabkan defisiensi protein dan gizi buruk pada bayi (Kramer,
2003). Sesuatu yang terlihat seperti susu tetapi sebenarnya bukan susu, seperti
tapioka atau beras, juga sering digunakan sebagai pengganti ASI. Di
negara-negara berkembang, ibu-ibu menyusui bayi mereka selama sedikitnya dua
tahun namun untuk mengikuti perkembangan zaman, mereka berhenti memberikan ASI jauh lebih awal dan menggantinya dengan susu
fomula.
Kematian bayi yang
mengkonsumsi susu formula 5 kali lebih banyak dari bayi yang mengkonsumsi ASI
(Grant, 1997). Namun, seperti kita lihat dalam Images of Life-Span Development, yang menjadi perhatian di negara berkembang
adalah peningkatan jumlah wanita yang mengidap HIV dan kekhawatiran akan menularnya virus itu ke keturunan mereka
(Doherty & lainnya, 2006). Pemberian ASI lebih optimal bagi ibu dan bayi di
negara berkembang, kecuali untuk ibu dengan HIV / AIDS atau yang diduga
menderita HIV / AIDS.
2 kondisi yang menyebabkan kematian akibat malnutrisi adalah marasmus dan kwashiorkor. Marasmus diakibatkan oleh defisiensi protein- kalori yang parah dan berdampak pada kekurangsempurnaan jaringan tubuh di tahun pertama bayi.
Bayi menjadi terlalu kurus dan mengalami atrofi
(penyusutan) otot.
Kwashiorkor diakibatkan defisiensi protein yang parah, biasanya
muncul antara usia 1-3 tahun. Anak penderita
kwashiorkor kelihatan
cukup makan tapi sebenarnya tidak. penyakit ini menyebabkan perut dan kaki membengkak oleh air. Kwashiorkor
menyebabkan organ vital anak menyerap
hampir semua nutrisi yang tersedia dan menghabiskan nutrisi untuk bagian lain
tubuh mereka. Walaupun tidak fatal, malnutrisi ini dapat merugikan fisik, perkembangan
kognitif, dan sosial (de Onis & others, 2006).
2.
Perkembangan Motorik
Kajian Tentang Sistem Dinamis (The Dynamic Sistem
View)
Bayi merakit keterampilan motorik untuk memahami dan bertindak. Untuk mengembangkan keterampilan motorik,
bayi harus melihat sesuatu dalam lingkungan yang memotivasi mereka untuk
bertindak dan menggunakan persepsi mereka untuk menyempurnakan gerakan mereka.
Keterampilan Motorik merupakan solusi untuk tujuan bayi.
Bagaimana keterampilan motorik dapat dikembangkan menurut teori ini? Ketika bayi termotivasi, maka ia akan melakukan sesuatu perilaku motorik baru. Perilaku baru adalah hasil dari faktor-faktor konvergensi, perkembangan sistem saraf, struktur fisik tubuh dan kemungkinan untuk bergerak, tujuannya adalah agar anak termotivasi untuk mencapainya, dan lingkungan yang mendukung untuk pencapaian keterampilan tersebut (Bertenthal, 2008; von Hofsten, 2008).
Menguasai keterampilan motorik memerlukan upaya proaktif dari bayi untuk mengkoordinasikan beberapa komponen keterampilan. Bayi mengeksplorasi dan memilih cara-cara yang memungkinkan mereka untuk melakukan keterampilan baru, mereka merakit pola yang adaptif dengan memodifikasi polanya saat mereka melakukan gerakan. Langkah pertama terjadi ketika bayi termotivasi melakukan tantangan baru - seperti keinginan untuk menyeberangi ruangan – dan melewatinya sambil tersandung. Kemudian bayi "menyesuaikan" gerakan-gerakan ini agar aksit mereka lebih lancar dan lebih efektif. Penyesuaian dicapai melalui siklus pengulangan aksi dan persepsi dari konsekuensi dari apa yang mereka lakukan.Menurut kajian sistem dinamis, merangkak,dan berjalan dipelajari melalui proses adaptasi: Bayi memodulasi pola pergerakan mereka agar sesuai dengan kecakapan baru dengan mengeksplorasi dan memilih konfigurasi yang memungkinkan (Adolph & Yoh, 2008; Thelen & Smith, 2006).
Bagaimana keterampilan motorik dapat dikembangkan menurut teori ini? Ketika bayi termotivasi, maka ia akan melakukan sesuatu perilaku motorik baru. Perilaku baru adalah hasil dari faktor-faktor konvergensi, perkembangan sistem saraf, struktur fisik tubuh dan kemungkinan untuk bergerak, tujuannya adalah agar anak termotivasi untuk mencapainya, dan lingkungan yang mendukung untuk pencapaian keterampilan tersebut (Bertenthal, 2008; von Hofsten, 2008).
Menguasai keterampilan motorik memerlukan upaya proaktif dari bayi untuk mengkoordinasikan beberapa komponen keterampilan. Bayi mengeksplorasi dan memilih cara-cara yang memungkinkan mereka untuk melakukan keterampilan baru, mereka merakit pola yang adaptif dengan memodifikasi polanya saat mereka melakukan gerakan. Langkah pertama terjadi ketika bayi termotivasi melakukan tantangan baru - seperti keinginan untuk menyeberangi ruangan – dan melewatinya sambil tersandung. Kemudian bayi "menyesuaikan" gerakan-gerakan ini agar aksit mereka lebih lancar dan lebih efektif. Penyesuaian dicapai melalui siklus pengulangan aksi dan persepsi dari konsekuensi dari apa yang mereka lakukan.Menurut kajian sistem dinamis, merangkak,dan berjalan dipelajari melalui proses adaptasi: Bayi memodulasi pola pergerakan mereka agar sesuai dengan kecakapan baru dengan mengeksplorasi dan memilih konfigurasi yang memungkinkan (Adolph & Yoh, 2008; Thelen & Smith, 2006).
Jadi, menurut teori sistem dinamis, perkembangan
motorik bukanlah proces yang pasif yang gen mendikte urutan keterampilan.
Sebaliknya, bayi secara aktif mengumpulkan keterampilan untuk mencapai tujuan
dan mengatasi hambatan yang ditimbulkan oleh tubuh bayi dan lingkungan. Alam
dan penjagaan, bayi dan lingkungan, semua bekerja sama sebagai bagian dari
suatu sistem yang selalu berubah secara dinamis. Keterampilan motorik diperoleh
melalui proses dan diawali dengan gerakan refleks.
Refleks
Bayi baru lahir tidak sepenuhnya tak
berdaya, Dalam beberapa hal dia memiliki refleks dasar. Contoh : Bayi yang baru lahir otomatis menahan napas
dan membuat tenggorokan berkontraksi untuk membuat air keluar. Bayi manusia diperkirakan memiliki 27
macam refleks utama. Rooting reflexes dan Sucking reflexes merupakan contoh
penting.
-Rooting reflexes terjadi ketika pipi
bayi dibelai atau sisi mulut nya disentuh , Respon nya adalah kepala bayi akan
menoleh ke arah sisi yang tersentuh untuk menemukan sesuatu
-Sucking reflexes terjadi ketika bayi
baru lahir dan secara otomatis menghisap benda yang ada didekat mulutnya
-Moro reflexes terjadi dalam respon yang
mendadak ketika mendengar suara keras, ketika terkejut, bayi akan menjulurkan
tungkai kaki, dan lengan serta jari, punggung melengkung ke belakang, dan
kepala ditarik ke belakang.
Gross
Motor Skills
- The Development of Posture
Posture adalah proses dinamis yang
dihubungkan dengan informasi sensorik di kulit , sendi dan otot Bayi yang baru lahir tidak dapat
mengkontrol posturnya , namun dalam beberapa minggu mereka bisa menahan kepala
mereka tegak. dan segera mereka dapat mengangkat kepala mereka disaat mereka
tiarap. saat berumur 2 bulan, bayi dapat duduk saat mendapat dukungan duduk di
pangkuan atau di kursi bayi, tapi mereka tidak dapat duduk sendiri sampai
mereka berumur 6 atau 7 bulan. berdiri juga berkembang secara perlahan-lahan
selama 1 tahun. saat berumur 8 atau 9 bulan, bayi biasanya belajar untuk
menarik diri mereka sendiri ke atas dan berpegangan pada sebuah kursi, dan
mereka sering kali bisa berdiri sendiri saat berumur 10 sampai 12 bulan.
- Belajar Untuk Jalan
Untuk
dapat berjalan dengan benar, bayi harus mampu untuk seimbang berdiri dengan
satu kaki selama kaki yang satunya lagi berayun kedepan dan untuk meruah berat
dari satu kaki ke kaki yang lain. bahkan bayi yang masih muda dapat membuat pergerakan
kaki yang alternative yang dibutuhkan saat berjalan. dan juga saat bayi berumur
1-2 bulan diberikan dukungan dengan kaki mereka diletakkan pada treadmill,
mereka menunjukkan kordinasi yang baik, langkah yang bergantian. disamping
kemampuan awal tersebut, kebanyakan bayi tidak belajar untuk berjalan sampai
ulang tahun mereka yang pertama. saat bayi belajar untuk berjalan, mereka
mengamil langkah kecil karna kuasa dan kekuatan keseimbangan mereka yang
terbatas.
Bayi
yang baru dapat merangkak, yang rata-rata bermur 8 bulan setengah, lebih
memilih mengikuti langkah dengan posisi miring, seringkali terjatuh selama
prosesnya (dengan ibunya berada di samping posisi miring untuk menangkap
mereka). setelah beberapa minggu latihan, bayi yang yang merangkak menjadi
lebih beradaptasi dalam menentukan posisis miring mana yang dapat mereka lewati
untuk bisa sampai di bawah dengan aman. latihan khususnya penting dalam
pembelajaran untuk berjalan.
-
Tahun Pertama: Motor Development Milestones and Variations
Waktu
dari milestones, khususnya yang belakangan terjadi, dapat menjadi bervariasi
selama 2-4 bulan, dan pengalaman dapat mengubah permulaan dari keberhasilan
ini. dan juga beberapa bayi tidak mengikuti urutan standar dari keberhasilan pergerakan
motorik.
-
Perkembangan Di Tahun Kedua
Keberhasilan
dalam pergerakan motorik di tahun pertama membawa peningkatan kebebasan, dan
untuk memulai interaksi dengan sesama lebih siap. saat berumur 13-18 bulan,
balita dapat menarik mainan yang terikat padatali dan menggunakan tangan dan
kaki mereka untuk memanjat ke atas beberapa langkah. saat berumur 18-24 bulan,
balita dapat berjalan dengan cepat atau berlari kecil untuk jarak yang dekat.,
keseimbangan kaki mereka dalam posisi jongkok sambil bermain dengan mainan yang
ada di lantai, berjalan mundur tanpa kehilangan keseimbangan mereka, berdiri
dengan diam dan menendang bola tanpa terjatuh, berdiri dan melempar bola, dan
lompat di tempat. kebanyakan ahli menyarankan latihan berstruktur untuk bayi.
- Fine
Motor Skill
Kemampuan
motorik yang mencakup lebih banyak pergerakan yang baik, seperti keterampilan
jari. seperti menggunakan sendok, mengancingkan baju, atau kegiatan yang lain
yang membutuhkan keterampilan jari menunjukan keterampilan motorik yang halus.
bayi yang baru lahir tidak memiliki kemampuan motorik yang halus. selama 2 tahun dalam hidupnya, bayi
memperbaiki kemampuannya dalam meraih dan memegang sesuatu. bayi meraih dengan
menggerakan bahu mereka dan sikut mereka dengan kasar, berayun ke arah benda.
kemudian, saat bayi meraih benda mereka menggerakkan pergelangan mereka,
memutar tangan merek, dan mengkordinasi jempol dan telapat tangan mereka. bayi
tidak harus melihat tangan mereka sendiri dalam meraih suatu benda. bayi
memperbaiki kemampuan mereka dalam menggenggam benda dengan mengembangkan 2
tipe menggenggam.
Bayi
menggenggam dengan seluruh tangan mereka, yang biasa disebut palmer grasp.
kemudian, mendekati akhir umur 1 tahun, bayi juga menggenggam benda kecil
dengan jempol dan telapak tangan mereka, yang biasa disebut princer grip.
sistem genggaman mereka sangat fleksibel. mereka memvariasikan genggaman mereka
terhadap benda tergantung dari ukuran, bentu, dan tekstur, seperti ukuran
tangan mereka dengan ukuran bendanya. perceptual-motor coupling dibutuhkan
untuk bayi untuk mengkordinasi genggaman mereka. bayi 4 bulan bergantung kepada
sentuhan untuk menentukan bagaimana mereka akan menggenggam suatu benda; bayi
berumur 8 bulan akan lebih sering menggunakan penglihatan mereka sebagai
bimbingan. perubahan perkembangan ini efisien karna penglihatan bayi berkembang
disaat bayi meraih suatu benda. pengalam memainkan suatu peran dalam meraih dan
menggenggam.
Bayi perlu untuk melatih pergerakan
motorik halus mereka. khususnya saat mereka dapat melakukan princer grip, bayi
mendapatkan kesenangan dalam mengangkat benda-benda yang kecil. kebanyakn
mengembangkan princer grip dan merangkak dalam waktu yang bersamaan, dan bayi
saat seperti ini mengangkat semua benda yang mereka lihat, terutama di lantai,
dan memasukkannya ke dalam mulut mereka. karena itu orang tua perlu
memperhatikan benda apa yang di raih leh sang bayi.
3.
Perkembangan Sensasi dan Persepsi
Apakah
Sensasi dan Persepsi?
Bagaimana sensasi dan
persepsi berkembang pada bayi? Bagaimana cara mengamati perkembangannya?
Bagaimana dengan alat-alat indra lain? Seperti perkembangan mendengar, mencium,
merasakan, dan menyentuh? Bagaimana hal-hal tersebut tumbuh dan berkembang pada
anak-anak? Selanjutnya, muncul pertanyaan dapatkah anak usia 3 tahun pertama
mendapatkan informasi bersamaan dengan 2 stimulus secara langsung seperti
penglihatan dan suara?
Pada perkembangannya, anak-anak mengetahui hal-hal
seperti warna rambutnya, lembut kasar kulit ibunya dari proses sensasi
(merasakan)
Sensasi dan Persepsi
Sensasi adalah proses
pengindraan yang merupakan pintu gerbang masuknya informasi dari luar ke otak
untuk diproses lebih lanjut dalam proses berfikir. Yang berinteraksi langsung
dengan lingkungan adalah system syaraf sensorik (indra) karena itulah disebut
sensasi.Sensasi diperoleh ketika informasi berinteraksi dengan reseptor
sensoris Organ-organ sensorik pada manusia meliputi ;
Mata, untuk menangkap gelombang cahaya
Telinga untuk menangkap gelombang suara
Kulit untuk merasakan sentuhan
Hidung untung penciuman dan bau-bauan
Lidah sebagai perasa.
Reseptor
adalah bagian yang menerima informasi, pesan, stimulus yang masuk dari indra
untuk di pancarkan dan diproses lebih lanjut ke otak. Sebagai contoh, sensasi
penglihatan (visual sensory) diperoleh dari gelombang cahaya yang masuk ke
dalam mata dan proses penglihatan. Organ sensoris mengirimkan informasi yang di
tangkap mata ke pusat penglihatan di otak.
Persepsi adalah hasil dari interpretasi respon (keterangan) dari
hal-hal yang dirasakan organ sensoris. Persepsi biasanya mempengaruhi
prilaku.Contohnya, gelombang suara yang tertangkap oleh telinga bisa dianggap
sebagai polusi suara atau alunan lagu.
Perlu diingat bahwa, tidak
akan ada proses pengindraan jika tidak ada stimulus. Sensasi bisa sama pada
setiap orang tapi persepsi bisa berbeda. Stimulus yang sama mungkin saja
menghasilkan persepsi yang berbeda.
Kemampuan sensor awal
Otak yang berkembang
memungkinkan bayi yang baru lahir untuk melakukan pengindraan yang cukup baik
terhadap apa yang mereka sentuh, lihat, rasa, cium dan dengar. Indra bayi
berkembang dengan cepat pada beberapa bulan pertama kehidupannya.
Penglihatan
Berkembang tepat ketika
seorang bayi dilahirkan. Mata bayi yang baru lahir lebih kecil dibandingkan
dengan mata orang dewasa. Struktur retinanya belum komplit. Syaraf optiknya
sedang berkembang. Bayi yang baru lahir buta di cahaya yang terang. Peralatan
penglihatan mereka sempit dan akan menjadi 2 kali lipat lebih luas pada usia 2
sampai 10 minggu.
Kemampuan untuk mengikuti
target bergerak juga persepsi terhadap warna berkembang dengan cepat pada bulan
pertama. Penglihatan semakin akurat di tahun pertama, mencapai level 20/20 pada
usia 6 bulan. Penglihatan binocular (penggunaan kedua bola mata untuk focus,
memungkinkan persepsi dalam hal jauh), biasanya akan berkembang dalam usia 4
sampai 5 bulan. Persepsi sensoris memungkinkan bayi untuk mempelajari
lingkungan mereka sehingga mereka daoat menentukan arah di dalamnya. Koneksi 2
arah antara persepsi dan aksi ini memberikan bayi banyak informasi berguna
tentang diri mereka sendiri dan dunia mereka.
Teori Ekologis (The ecological view)
Sebuah
teori yang di kembangkan oleh Eleanor Gibson dan James Gibson yang
mendeskripsikan perkembangan motoris dan kemampuan perseptual sebagai bagian
system fungsional saling tergantung yang memandu prilaku dalam berbagai
konteks. Merujuk kepada penelitian Gibsons, aktivitas motor dan sensoris lebih
atau kurang terkoordinasi dari lahir. Pembelajaran perceptual terjadi melalui
kemampuan mendeteksi dan membedakan yang terus tumbuh, karakteristik lingkungan
kaya sensoris.
Pandangan fungsi yang membawa individu
berhubungan atau berkoneksi dengan lingkungannya untuk meningkatkan kemampuan
beradaptasi. Disebut teori ekologi atau pendekatan ekologi karena berkaitan
dengan kapasitas persepsi yang mengarahkan bayi untuk berinteraksi dengan
lingkungan dan dalam proses beradaptasi. Persepsi di tujukan untuk aksi.
Dalam eksperimen klasik yang
dilakukan oleh Gibsons (1961), bayi berusia 6 bulan di tempatkan diatas meja Plexiglas berpola papan catur yang
menciptakan ilusi jurang visual (visual
cliff) di tengah meja. Bayi tersebut melihat perbedaan antar “tepi” dan “jurang”.
Bayi merangkak dengan bebas diatas “tepi” tapi menghindari “jurang” walaupun
mereka melihat ibu mereka melambaikan tangan di sisi lain dari meja tersebut.
Menurut Gibsons, suatu objek
mempunyai affordance. Affordance adalah, kesempatan berinteraksi yang di
tawarkan dengan objek yang sesuai dengan kapasitas individu untuk melakukan
aktivitas di lingkungannya. Pada perkembangannya, anak usia 3 tahun pertama
mulai mengkombinasikan persepsi dan aksi untuk beradaptasi untuk menyelesaikan
tuntutan keadaan.
Bayi yang baru belajar
merangkak atau berjalan umumnya kurang hati-hati ketika menghadapi jalanan atau
langkah yang curam jika di bandingkan dengan perangkak atau pejalan yang
berpengalaman / sudah mahir. (Adolph & Joh : 2007-2008)
Bayi memasangkan persepsi dan aksi untuk mengambil langkah-langkah apa
saja yang akan mereka lakukan di lingkungan. Dengan perkembangan persepsi bayi
lebih mudah dan tepat dalam menemukan dan menggunakan kesempatan berinteraksi
di lingkungannya.
Visual
Perception
Ketajaman visual dan wajah manusia
Seberapa baik
bayi dapat melihat? Saat lahir, syaraf dan otot mata bayi masih berkembang.
Hasilnya, bayi yang baru lahir tidak dapat melihat benda kecil yang di letakkan
jauh dari jangkauan penglihatannya. The new born vision is estimated to be
20/240 on the well-know snellen chart used for eyes examinations, yang artinya
bayi yang baru lahir dapat melihat sejauh 20 meter sementara orang dewasa dapat
melihat sejauh 240 meter. Dengan kata lain, objek berjarak 20 meter dapat
dilihat dengan jelas oleh bayi jika diletakkan sejauh 240 meter dari
penglihatan normal orang dewasa (20/20). Menginjak usia 6 bulan, jarak
penglihatan bertambah menjadi 20/40.
Bayi baru lahir tertarik
memperhatikan wajah manusia. Bayi menghabiskan banyak waktunya untuk melihat wajah
ibunya dibandingkan wajah orang asing selama 12 jam setelah ia lahir (Bushnell,
2003) Usia 3 bulan, bayi mulai mengenali dan menghubungkan wajah dengan suara.
Membedakan antara wajah pria-wanita bahkan berdasarkan etnis dan grup. Bayi
dapat menerima ciri-ciri tertentu. 2 sampai 3 minggu, pada umumnya memiliki
tampilan atas ciri-ciri tertentu dibandingkan objek lain.
Penglihatan Warna
Penglihatan bayi
juga mengalami perkembangan. Pada usia 4 sampai 8 minggu, bayi bisa membedakan
beberapa warna. Mulai usia 4 bulan, bayi mempunyai refrensi warna yang
menyerupai orang dewasa dalam beberapa hal. Bayi lebih menyukai warna-warna
yang lebih jenuh seperti biru gelap di bandingkan biru pucat.
Persepsi
konstan (Perceptual constancy)
Beberapa
kecakapan persepsi, khususnya sangat mengesankan karena mereka menandakan bahwa
persepsi bayi melampaui informasi yang diterima oleh indranya. Persepsi konstan dimana stimulasi
sensorik selalu berubah tetapi persepsi pada dunia fisik tetap konstan. Jika
bayi tidak mengembangkan persepsi konstan setiap kali mereka melihat sebuah
objek pada jarak atau arah yang berbeda maka mereka akan melihatnya sebagai
objek yang berbeda juga. Dengan kata lain, pengembangan persepsi konstan
membuat agar bayi dapat melihat dunia mereka secara stabil. Ada 2 tipe Persepsi
Konstan yaitu Size Constancy (Ukuran Konstan) dan Shape Constancy (Bentuk
Konstan)
Size
Constancy (Persepsi Ukuran Konstan)
Adalah pengenalan suatu objek
dimana objek tetap terlihat sama walaupun gambaran retinal suatu objek berubah
pada saat bayi bergerak mendekati atau menjauhi benda. Ukuran suatu objek pada
retina tidak cukup untuk memberi tahu kita ukuran sebenarnya benda tersebut.
Tapi bagaimana dengan bayi? Apakah mereka memiliki persepsi ukuran
konstan? Penelitian menemukan bahwa bayi berumur sekitar 3 bulan memilikinya.
Namun, pada usia 3 bulan ini kemampuan ini belum berkembang sempurna dan akan
terus berkembang sampai usia 10-11 tahun.
Shape
Constancy (Persepsi Bentuk Konstan)
Adalah pengenalan bentuk
benda dimana benda tetap terlihat sama walaupun di lihat dari arah yang
berbeda. Apakah bayi memiliki persepsi bentuk konstan? Sama dengan persepsi
ukuran konstan.Peneliti menemukan bahwa bayi berumur sekitar 3 bulan juga
memilikinya namun tidak untuk benda yang tidak berbentuk jelas, seperti pesawat
terbang.
Deep
Perseption (Persepsi dalam)
Kemampuan untuk
mengindra objek dan permukaan secara 3 dimensi, tergantung pada beberapa sinyal
yang memengaruhi citra objek di retina mata. Isyarat kinetik berubah dalam
citra yang bergerak terlepas dari apakah yang bergerak itu objeknya atau
pengamatnya. Untuk mengetahui mana yang bergerak, bayi akan mengangkat
kepalanya untuk beberapa saat, sebuah kemampuan yang berdiri dengan baik pada
usia 3 bulan.
Pada suatu saat antara 5
samapai 7 bulan, bayi merespon isyarat semacam ukuran yang relative dan
perbedaan dalam tekstur dan bayangan. Untuk menilai kedalaman isyarat ini, bayi
mengandalkan persepsi haptik, yaitu
kemampuan untuk mendapatkan informasi berkenaan dengan spesifikasi barang
seperti berat, ukuran dan tekstur dengan memegangnya. Persepsi haptik akan
muncul setelah bayi mengembangkan koordinasi mata-tangan yang cukup matang untuk
mencapai atau meraih objek (Bushnell & Boudreau, 1993)
Indra lainnya (Other Senses)
Sistem sensorik lain selain juga
mengembangkan visi masa bayi. kita akan membahas devlopment di pendengaran,
sentuhan dan rasa sakit, bau dan rasa.
Jenis perubahan mendengar terjadi selama masa bayi? Bayi melibatkan persepsi dari kenyaringan suara itu, pitch, dan lokalisasi:
Jenis perubahan mendengar terjadi selama masa bayi? Bayi melibatkan persepsi dari kenyaringan suara itu, pitch, dan lokalisasi:
1. Kenyaringan.
Setelah bayi lahir tidak dapat
mendengar suara lembut cukup maupun orang dewasa bisa; stimulus harus
lebih keras untuk didengar oleh baru lahir kemudian oleh orang dewasa. misalnya, orang dewasa dapat
mendengar wishper dari sekitar 4 sampai 5 meter jauhnya, tapi baru lahir membutuhkan suara lebih
dekat ke tingkat percakapan
biasa untuk mendengar di kejauhan itu.
2. Pitch.
Bayi juga kurang peka terhadap nada suara maka orang dewasa. lapangan adalah
persepsi dari frekuensi
suara. suara sopran terdengar bernada tinggi, suara bass rendah bernada.
bayi yang kurang peka terhadap suara bernada rendah dan
lebih mungkin untuk mendengar suara bernada tinggi. oleh dua tahun,
bayi telah sangat
ditingkatkan kemampuan mereka untuk membedakan suara dengan pitch yang berbeda.
3. Lokalisasi.
Bayi dapat menentukan
lokasi umum dari mana suara akan datang, tetapi
dengan usia enam bulan, mereka lebih ahli dalam lokalisasi suara
atau mendeteksi asal-usul mereka.
kemampuan mereka untuk melokalisasi
suara terus meningkatkan di
tahun kedua.
Sentuhan dan rasa sakit
Sentuhan merupakan indra pertama
yang berkembang, untuk beberapa bulan pertama merupakan system sensor paling
matang. Contohnya, ketika pipi di dekatkan pada pipi bayi yang baru lahir, bayi
akan bereaksi mencari putting.
Isyarat awal dan reflex dasar ini terjadi
2 bulan setelah kehamilan. Munggu ke 32 kehamilan, seluruh tubuh bayi sangat
sensitive terhadap sentuhan dan akan semakin meningkat selama 5 hari pertama
masa kehidupan.
Apakah bayi merespon sentuhan? mereka bisa merasakan sakit? Bayi merespons
untuk disentuh. Sentuhan pipi untuk menghasilkan
balik kepala; sentuhan
pada bibir menghasilkan mengisap gerakan. Bayi juga
bisa merasakan sakit. Jika dan ketika Anda memiliki suara dan mempertimbangkan apakah ia harus disunat, masalah persepsi nyeri seorang bayi mungkin akan datang penting bagi Anda. Sunat biasanya dilakukan
pada anak laki-laki muda tentang
ketiga mereka setelah lahir. akan Anda anak muda pengalaman rasa
sakit jika dia disunat ketika dia
3 hari tua?
Investigasi oleh Megan Gunar dan
rekan-rekannya menemukan bahwa laki-laki
1987 bayi baru lahir
menangis intens selama
sunat. bayi yang
disunat juga menampilkan ketahanan
luar biasa. dalam beberapa menit setelah sugery, mereka bisa
perawat dan berinteraksi secara normal dengan ibu
mereka. dan, jika diperkenankan,
yang driftes baru
lahir baru disunat ke dalam tidur nyenyak, yang tampaknya untuk
melayani sebagai mekanisme coping.
Selama bertahun-tahun, dokter melakukan
operasi pada bayi baru lahir tanpa anasthesia.
Praktek ini diterima karena bahaya anasthesia
dan karena ini anggapan
bahwa bayi baru lahir tidak
merasa sakit. sebagai peneliti
menunjukkan bahwa bayi baru lahir bisa merasakan sakit, praktek operasi pada
bayi baru lahir tanpa anasthesia ditantang. anasthesia
sekarang digunakan di beberapa khitanan. Kemampuan penting
untuk menghubungkan informasi tentang
visi dengan informasi tentang sentuhan
terbukti pada masa bayi. koordinasi penglihatan dan
sentuhan telah didokumentasikan dengan baik di usia 6 bulan dan dalam satu Wass
studi menunjukkan dalam 2 sampai 3
anak usia bulan.
Bau
Bayi dapat membedakan bau. Ekspresi di wajah
mereka tampaknya menunjukkan bahwa mereka menyukai bau vanili dan bau strawberry tapi
tidak suka bau busuk dan bau
telur ikan. dalam
satu penyelidikan, enam bayi
mereka tua yang
disusui menunjukkan, preferensi yang jelas untuk mencium payudara ibu mereka pad
ratherthen pad payudara
bersih. Namun, ketika mereka 2 hari. mereka tidak
menunjukkan preferensi ini, menunjukkan bahwa
mereka memerlukan beberapa hari untuk
mengenali pengalaman untuk
bau.
Rasa
Kepekaan terhadap rasa bisa hadir bahkan sebelum lahir ketika sakarin ditambahkan ke cairan ketuban dari janin dekat-istilah, menelan meningkat. Dalam sebuah penelitian, bahkan pada hanya dua jam dari usia, bayi membuat ekspresi wajah yang berbeda ketika mereka merasakan solusi manis, asam, dan pahit. sekitar 4 bulan, bayi mulai lebih suka rasa asin, yang baru lahir keledai mereka telah ditemukan untuk menjadi tidak menyenangkan.
Intermodal
Persepsi
Adalah
sebuah keadaan dimana individu mengalami episode kesatuan yang melibatkan
informasi inter-grating dari 2 atau lebih modalitis sensorik seperti
penglihatan dan pendengaran. Ada korespondensi yang baik antara banyak
informasi yang di peroleh.
Awalnya, eksplorasi bentuk intermodal
persepsi sudah ada bahkan pada bayi yang baru baru
lahir. Misalnya, bayi mengubah
mata mereka dan kepala mereka terhadap suara suara
atau retle ketika suara dipertahankan selama beberapa detik, tetapi bayi dapat melokalisasi suara dan melihat sebuah
benda hanya dengan cara mentah. Bentuk-bentuk awal
intermodal persepsi menjadi sherpened
dengan pengalaman pada tahun pertama
kehidupan.
Dalam sebuah penelitian, bayi yang masih berumur 31/2 bulan tampak lebih ada
di ibu ketika
mereka juga mendengar suaranya
dan lebih lama di sana ketika mereka juga
mendengar suara ayahnya. Sehingga
bahkan bayi dapat mengkoordinasikan
visual-auditori informasi yang
melibatkan orang.
Dapatkah bayi menempatkan visi dan suara bersama-sama yang lain seperti yang orang dewasa lakukan? Dalam enam bulan
pertama, bayi mengalami kesulitan menghubungkan input sensorik dari mode, tetapi pada
semester kedua tahun pertama
mereka menunjukkan kemampuan semakin meningkat untuk membuat hubungan ini mental. Dengan
demikian, bayi lahir ke dunia
dengan beberapa kemampuan bawaan
untuk melihat hubungan antara modalitas sensorik, tetapi
mereka intermodal kemampuan meningkatkan cukup melalui pengalaman. Seperti aspek pembangunan, dalam
pengembangan persepsi, alam dan
memelihara berinteraksi dan bekerja
sama.
Persepsi Motorik Kopling
Tema terpenting dari persepri motorik kopling adalah perbedaan antara mengamati dan melakukan sudah menjadi tradisi waktu terhormat di psikologi. Namun, sejumlah pertanyaan expertsnon pengembangan persepsi dan motor apakah perbedaan ini masuk akal. Kekuatan utama dari penelitian dalam pendekatan sistem dinamis easther Thelen adalah untuk menjelajahi bagaimana orang berkumpul perilaku motorik untuk memahami dan bertindak.
Tema utama dari pendekatan ekologis
Eleanor dan James J.gibson adalah untuk menemukan bagaimana persepsi panduan
tindakan. hanya dengan menggerakkan mata, kepala, tangan, dan lengan dan dengan
berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain? Dapatkah seorang individu sepenuhnya
mengalami nya atau lingkungannya sendiri dan belajar bagaimana beradaptasi.
persepsi dan tindakan yang digabungkan.
Bayi, misalnya, terus mengkoordinasikan
gerakan mereka dengan informasi perseptual untuk mempelajari bagaimana
mempertahankan keseimbangan, meraih benda di ruang angkasa, dan bergerak di
berbagai permukaan dan medan. Mereka termotivasi untuk bergerak dengan apa yang
mereka anggap.Mempertimbangkan melihat sebuah mainan yang menarik di seluruh
ruangan. dalam situasi ini, bayi harus melihat keadaan saat tubuh mereka dan
belajar bagaimana menggunakan anggota tubuh mereka untuk mencapai mainan. meskipun
gerakan mereka pada awalnya adalah canggung dan uncoordinate, bayi segera
belajar untuk memilih pola yang sesuai untuk mencapai tujuan mereka. Sama, yang
penting adalah bagian lain dari kopling persepsi-tindakan. yaitu, tindakan mendidik
persepsi.
Research in life-span development
Studying the newborn’s perception
1.
Visual Preference Method. (Robert Fantz, 1963)
Penelitian yang bertujuan
menyelidiki sensasi penglihatan bayi. Bayi diletakkan di sebuah looking chamber yang mempunyai 2 sisi
langit-langit diatas kepala bayi. Bayi melihat kearah benda yang berbeda dengan
panjang waktu yang berbeda juga. Metode yang digunakan untuk menentukan apakah
bayi dapat membedakan 1 stimulus dan stimulus lain dengan mengukur panjang
waktu bayi mengikuti atau menyadari stimulus yang berbeda itu
Fantz menemukan bahwa bayi 2
hari melihat lebih lama ke stimulus partner seperti wajah dan lingkaran sepusat
di bandingkan dengan melihat ke arah cahaya merah, kuning atau putih. Sementara
bayi 2 minggu lebih melihat ke pola atau susunan gambar seperti potongan yang
tercetak daripada lingkaran berwarna.
2.
Habituation and dishabituation
Bayi mengurangi respon
terhadap stimulus setelah penayangan berulang atau sering terhadap suatu
stimulus. Artinya, dalam ketertarikannya melihat suatu stimulus. Mendedikasikan
bahwa, bayi dapat mendiskriminasi antara stimulus yang baru dan lama. Habituation adalah berkurangnya respon
terhadap stimulus setelah stimulus tersebut di berikan secara berulang. Dishabituation adalah upaya memperbaiki
respon yang berkurang setelah penayangan stimulus berulang dengan mengganti
stimulus ataupun situasinya.
3.
High-Amplitude Sucking
Digunakan
untuk meneliti perhatian bayi terhadap suara. Caranya, bayi diberikan putting
susu atau kompeng yang tak bernutrisi da kompeng itu di sambungkan ke system
yang menghasilkan suara. Awalnya, bayi meneguk berulang-ulang yang menimbulkan
suara berulang juga. Akhirnya, mereka kehilangan ketertarika terhadap bunyi
atau suara-suara yang di dengar dan mulai mengurangi jumlah
tegukan.Selanjutnya, para ahli mengganti suara yang telah dianggap biasa
tersebut. Jika bayi mulai meneguk lagi, artinya bayi mulai mengabaikan suara
yang terganti dan minum lebih banyak karena mereka tertarik dan ingitn
mendengarkan bunyi baru yang dianggap lebih menarik.
Referensi
1.
Papalia & Olds, 2004, Human
Development, New York : McGraw-Hill Book Co.
Santrock, 2003, Children, & ed. New York :
McGraw-Hill Book C
2 komentar:
blognya bagus..
visit my blog: karyajauhar.blogspot.com
Artikelnya sangat bermanfaat dan sangat membantu banyak orang..
Tetap Beri yang bermanfaat untuk kita semua..
Jangan lupa kunjungi juga blog saya..
http://ensiklopediaanak.blogspot.com
Posting Komentar